IAIN Tidak Sekedar Ganti Nama

Nadhiroh, Alumnus Fakultas Dakwah IAIN Suka Yogyakarta.
Tanggal 26 September 2004, IAIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta genap 53 tahun. Kampus yang dikenal dengan sebutan kampus putih ini masih tetap eksis hingga sekarang. apabila diibaratkan usia seseorang maka ini cukup dikatakan banyak makan asam garam kehidupan. IAIN Suka telah menghadapi berbagai suasana perjalanan kehidupan sebagai sebuah lembaga pendidikan, ada saat-saat manis dan getirnya.
Kampus yang berada di kota pelajar ini terkenal dengan biaya pendidikannya relatif murah dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Pihak IAIN Suka selama ini dengan dipantau khususnya oleh mahasiswa berusaha agar biaya pendidikan tidak mahal, dengan demikian bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat ekonomi lemah. Meskipun demikian IAIN Suka mampu mencetak generasi muda yang kritis dan inovatif dalam menghadapi berbagai permasalahan yang semakin kompleks. IAIN Suka berusaha ikut mencerdaskan kehidupan bangaa agar negara Indonesia tidak ketinggalan dengan bangsa lain di lingkungan Asia Tenggara khususnya dan negara-negara lain di belahan bumi ini.
Kampus IAIN Suka Yogyakarta terdiri atas lima fakultas, Syariah ada 4 jurusan, Tarbiyah terdapat 7 jurusan, Adab dengan 3 jurusan, Dakwah terdiri 4 jurusan dan Ushuluddin mempunyai 4 jurusan. Kelima fakultas ini masing-masing mempunyai Badan Otonomi Mahasiswa Fakultas (BOM-F). Beberapa BOM-F itu diantaranya Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Advokasia Fakultas Syari’ah, Pusat Studi dan Konsultasi Hukum (PSKH) Fakultas Syari’ah, LPM Humaniush Fakultas Ushuluddin, Biro Konseling dan Mitra Ummah Fakultas Dakwah, Al Hamro Fakultas Dakwah yang bergerak di bidang musik rebana, Sanggar Nuun Fakultas Adab, LPM Literasia Fakultas Adab, Kelompok Studi Ilmu Pengetahuan (KSiP) Fakultas Tarbiyah dan Sanggar Az Zahra yang bergerak di bidang seni dan budaya.
Di setiap fakultas yang ada di kampus IAIN Suka terdapat lembaga-lembaga kemahasiswaan yang lebih dikenal dengan sebutan Student Goverment, mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai tangan kanan lembaga intra kampus dan penghubung antara mahasiswa dengan pihak kampus dalam setiap aktivitas yang berhubungan dengan aktualisasi dan kreativitas mahasiswa dengan mengedepankan dan menampung segala keinginan baik bakat, minat maupun kreasi demi kemajuan dan pengembangan kreativitas mahasiswa. Beberapa lembaga kemahasiswaan yang ada diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Senat Mahasiswa (Sema), dan Presidium Mahasiswa (Presma).
Berbagai fasilitas yang ada di kampus sebagian besar benar-benar dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk memperdalam disiplin ilmu tertentu serta dalam rangka mengembangkan bakat dan minat masing-masing. Sebagai contoh masjid IAIN Suka sangat sering digunakan untuk berbagai kajian keputrian, kajian rutin tentang berbagai ilmu pengetahuan dan kegiatan-kegiatan positiflainnya. Begitu pula perpustakaan IAIN Suka yang sudah menggunakan sistem komputerisasi jarang terlihat sepi karena banyak pengunjung setiap harinya baik mahasiswa lAlN sendiri ataupun dari perguruan tinggi lain yang datang dari dalam maupun luar kota untuk mencari bahan penelitan, studi banding dan tujuan lainnya.
Mahasiswa yang ingin mengembangkan minat dan bakatnya masing-masing, berbagai fasilitas pendukung juga terdapat di kampus ini. Ada beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dapat dimanfaatkan oleh mereka, semuanya tidak kurang dari 15 UKM. Pertama, lebih condong di bidang agama, keilmuan dan pengabdian pada masyarakat seperti Jam’iyyah al-Qurro’  wa al-Hufazh Al-Mizan yang membantu mahasiswa untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang tilawah, kaligrafi, sholawat, tahfidz, dan tafsir, Kordiska (Korps Dakwah Islamiyyah Su-Ka); Studi dan Pengembangan Bahasa Asing (SPBA), KSR PMI: Pramuka. Kedua, di bidang seni dan tarik suara ada UKM Paduan Suara “Gita Savana”, OG Al-Jami’ah dan teater Eska. Ketiga, berhubungan dengan bela diri dan olah raga ada UKM Olahraga, Cepedi Inkai dan Tae Kwondo. Keempat, ada Mahasiswa Pecinta IAIN Su-Ka yang bergerak di bidang kepencintaalaman dan pengembangan masyarakat serta kajian lingkungan. UKM yang bergerak di bidang perekonomian juga ada di IAIN Su-Ka yaitu koperasi mahasiswa (Kopma), di samping itu ada juga UKM Menwa (Resimen Mahasiswa) yang merupakan wadah dalam rangka keikutsertaan pemuda khususnya mahasiswa dalam usaha-usaha pembelaan negara. Selama ini banyak peningkatan dan kemajuan di kampus putih yang semuanya tidak terlepas dari terjalinnya kerja sama dari sivitas akademika baik itu dosen, karyawan maupun mahasiswa.
Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan IAIN Suka, setelah melalui proses yang panjang dan terjadinya pro kontra berbagai pihak pada tanggal 3 Juli 2004 resmi diganti menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dampak dari peresmian itu dan munculnya isu tentang dana penunjang pembangunan (DPP) menjadi pemicu terjadinya demo besar-besaran oleh mahasiswa yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan kampus. Namun kejadian itu belum disikapi sepenuhnya secara dewasa oleh masing-masing pihak sehingga terjadi kerusuhan yang menyebabkan kerugian baik materi maupun psikis. Beberapa tindakan kurang terpuji dilakukan oleh mahasiswa seperti merusak pagar, mencoret-coret dinding dan kaca serta memecahkannya karena mereka kurang puas dengan pihak rektorat. Tindakan ini benar-benar mencoreng nama baik IAIN Sunan Kalijaga pada khususnya dan Yogyakarta sebagai kota pelajar pada umumnya.
Sebagai keluarga besar IAIN Suka Yogyakarta,  tentunya kita prihatin melihatnya dan tidak ingin terulang kembali karena untuk memulihkan nama baik dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Semua unsur sivitas akademika baik dosen, karyawan, mahasiswa maupun alumni mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang sama dalam menjaga nama baik almamater. Dosen sebagai sosok yang memberikan pendidikan dan bimbingan semaksimal mungkin berusaha memberikan sui tauladan bagi mahasiswa. Begitu pula karyawan yang bekerja untuk memperlancar aktivitas kampus dapat menunjukkan etos kerja yang tinggi. Mahasiswa juga hendaknya dapat menciptakan suasana yang kondusif dan ikut menjaga keamanan, ketertiban dan kenyamanan kampus. Sebagai generasi muda yang masih tinggi semangat juangnya, akan lebih baik jika mereka tidak cepat terbawa emosi ketika menyikapi berbagai kebijakan dan permasalahan yang ada di kampus ketika tidak sejalan dengan mereka.
Sebagai seorang alumnus, saya berharap kepada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta agar pergantian nama ini tak sekadar ganti nama saja melainkan diiringi dengan berbagai perubahan ke arah yang lebih baik seperti meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen, mencetak generasi Islami dengan akhlak yang mulia, mengembangkan kurikulum, memperbaiki kualitas alumni agar siap terjun ke masyarakat selepas studi dalam menghadapi permasalahan yang semakin kompleks serta bergotong royong bersama mereka untuk memperbaiki nasib bangsa Indonesia di samping itu pula perlu ada peningkatan fasihtas kampus guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar.Q – k
KEDAULATAN RAKYAT, SELASA, 21 SEPTEMBER 2004


http://dakwah.uin-suka.ac.id/2004/09/iain-tidak-sekedar-ganti-nama/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengangkat Derajat Bangsa dengan Membaca

Memaksimalkan Potensi Pantai di Tegal

Menggeliatnya Batik di Bekas Desa Tertinggal